Thursday, December 20, 2007

Ora et Labora

Recently, I was engaged in a conversation with my friend. I was telling her about my difficulty in finding a job. She asked me what have I do, and if I have made every effort to find a job. I said yes to all of her questions. Then she asked me a question that open my eyes. She asked, "Have you asked God for a job?" I was about to say yes, but then I realised I never really asked God for a job. I always asked God to guide me in my efforts but never ask him to provide for me. My friend said, remember "Ask and you shall received"

Now, I was just discussing that with my aunt and she point out something interesting. She said without effort, its useless to only ask. God provides for those who have put in the effort, not for those who only know how to ask. Then she said "Ora et Labora" ("Pray and work").

So, we have to know the balance between asking and the effort we put in. Asking without effort will not work, so does effort without asking. In the end, we all should always remember, "Ora et Labora"

Single Forever

"Baik atau buruknya suatu hubungan (teman, berpacaran /

pranikah, atau pernikahan), tergantung dari siapa saja

yang terlibat dari hubungan itu."


OMELET TELUR BUSUK

Temen2, kalo dipikirin dan direnungin maka kalimat di atas bener banget tuhh. Relationship kita dengan orang lain, tentu terkait erat dengan pribadi orang itu sesungguhnya. Seorang tokoh motivasi terkenal juga pernah bilang, kita adalah rata-rata dari karakter teman-teman kita, dengan kata lain keberadaan kita ini dipengaruhi oleh orang2 di sekeliling kita.

Contoh
nyata dehh:
Omelet, alias telor dadar / orak-arik. Dia
akan menjadi makanan yang enak banget (terutama buat yang laper) kalo terbuat dari telur-telur yang segar dan baik. Tapi gw pernah bikin omelet dari 4 telur, dan ternyata waktu gw pecahin telur ke 4 dan tercampur dengan 3 yang lain, telur ke 4 itu udah busuk.

Wakzzz...,

Apa temen2 ada yang mau omelet dari 3 telur bagus dan 1 telur busuk..?? Tentu ga akan ada yang mau, because the 4th egg, has made the whole things going bad. Yup, si telur busuk tadi udah mempengaruhi/ merusak telur-telur yang baik. Dan kabar buruknya adalah : Omelet itu ga bisa jadi telur lagi.

Ilustrasi di atas, ga jauh beda dengan relationship yang kita alami dengan teman-teman kita, termasuk juga dalam pernikahan. Relationship hanya bisa seindah dengan siapa kita menjalin hubungan itu. Kalo dalam pernikahan sudah diaduk menjadi satu, dan jika baru ketahuan kalau telur yang satu busuk dan mengalahkan telur yang baik... owww... that's terrible.

Now, kita lihat pada ayat dibawah ini, ayat yang mengawali tentang relationship antar manusia.

Kejadian 2 : 18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."

King James Version : And the LORD God said, It is not good that the man should be alone; I will make him an help meet for him.

Jika manusia seorang diri / Alone : Tuhan katakan itu "Tidak Baik".
Seorang diri = alone /sendirian, bukan
single. Manusia yang Alone artinya : sendiri saja, eksklusif, terisolasi, menyendiri, tersendiri, tidak ada teman. Ini adalah kondisi yang tidak baik.

Mengapa TIDAK BAIK jika manusia seorang diri saja ??

Here's the reason :
1. Karena KASIH. Sifat dasar dari kasih adalah MEMBERI, to give. God is Love, jadi supaya Tuhan bisa mengasihi maka Tuhan menciptakan manusia agar Tuhan bisa mencurahkan kasihNya.

2. Karena untuk memperoleh keturunan, maka harus berpasangan dengan lawan jenisnya.

3. Karena talenta dan kemampuan kita dapat dikembangan sendirian saja. Tetapi untuk mengembangkan karakter, diperlukan orang lain! Betul khan?


You see guys? It's not good for a man to be alone (sendiri, eksklusif, menyendiri, tidak berteman)

But it's good to be SINGLE !


SINGLE artinya: tunggal, whole, utuh, complete, terpisah, unik
(English Dictionary), whole, unique,
undivided.

Tuhan tidak bilang : It's not good to be
single, tapi yang Dia bilang : It's not good to be alone.

Adam = adalah pribadi yang Single, artinya
complete, utuh, sempurna. Dikatakan "Allah melihat segala yang dijadikanNya itu sungguh amat baik". Ini berarti Adam adalalah pribadi yang utuh, single, complete, and nothing wrong with Adam as his person. Tidak pernah dikatakan bahwa Adam sibuk mencari pasangan untuk mengisi kekosongan jiwanya.
Tidak !!

Yang tercatat adalah : Adam mengusahakan dan memelihara Taman Eden, sendirian 'bo ! Termasuk kerjaan yang mahaberat, yaitu memberi nama segala mahkluk hidup yang ada di bumi. Begitu sibuknya dia, sampai Adam enggak sadar kalo dia perlu teman.

Tuhanlah yang bilang, bahwa "It's not good for a manto be alone".

Adam sibuk, concern dgn pekerjaannya
sehingga dia tidak merasa membutuhkan teman. Inisiatif berpasangan, justru datangnya dari Tuhan. Perhatiin deh, pada saat Adam setia menjalankan panggilannya, maka Tuhan kasih bonus yaitu Pasangan Hidup.

Nah,
temen2 dah pada setia belom nihh? Hehe... Ayo kita setia, maka yang terbaik pasti Tuhan sediakan buat kita.


Waktu Tuhan menciptakan Hawa, wanita diciptakan BUKAN untuk membuat Adam menjadi complete. Why? Krn Adam sudah complete sejak sebelum dia ketemu wanita. Tujuan penciptaan wanita, sebagai penolong bagi Adam.
The
Lord said, "I'm going to make him a helper".

Ilustrasi nya gini : Untuk mengangkat meja sendirian, bisa dilakukan. Tetapi dengan adanya penolong, maka akan membuat segala sesuatu menjadi lebih mudah, right?.

Sekalipun saat itu Adam masih sendirian (alone), tetapi dia tidak merasa kesepian. Temen2 perlu ingat bahwa alone, belum tentu kesepian / lonely. Adam memang tidak kesepian krn ada Tuhan di situ, tetapi jelas bahwa Tuhan bilang "it's not good for a man to be alone".


'SINGLE'NES

Guys, Kapan kita tahu bahwa kita siap untuk menerima pasangan?

Yaitu pada saat kita merasa tidak membutuhkan pasangan, karena disitulah kita merasa Complete. Adam telah membuktikannya. Hawa datang bukan pada saat dia sedang sibuk sana-sini mencari pasangan. Tuhan memberikan pasangan, justru pada saat Adam ada dalam kondisi terbaik, saat sedang complete, utuh, single dan menikmati panggilannya.

Singleness, adalah suatu tahapan yang harus dicapai oleh setiap orang yang akan menikah.

Hanya orang yang SINGLE, utuh - complete - matang - unik - secure - aman, hanya Single person yang siap masuk ke dalam arena pernikahan. Sebab pernikahan seharusnya terjadi antara two single persons, antara laki-laki yang utuh dan wanita yang utuh.

Tetapi,
seringkali faktanya, pernikahan terjadi antara dua orang yang saling tidak utuh, yang saling mencari keutuhan dari diri pasangannya masing-masing.

Ilustrasinya gini : Ada dua gelas berisi air yang tidak penuh, diibaratkan sebagai seorang individu. Pada masa pra nikah, seringkali seseorang berkata "ohh..., kekasih saya adalah orang yang bisa memenuhi hidup saya" atau "bersama dengan kekasih saya, hidup saya menjadi utuh / complete". Faktanya adalah : setelah yang gelas yang satu mengisi gelas yang lain, apa yang terjadi? Maka salah satu dari gelas itu akan menjadi kosong!


Temen2, pernikahan tidak akan menjadi baik kalau ternyata kita mendapatkan orang yang tidak single /tidak complete / tidak utuh. Perbuatan yang salah, jika kita mencari seseorang yang bisa mengisi
kekosongan dalam hati kita. Bahkan, beberapa diantara kita mungkin udah mulai mencari-cari orang lain yang bisa mengisi kekosongan dirinya, sejak dari kecil...!! SMP mungkin?


Matius 22 :39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manus seperti dirimu sendiri.

Yesus berkata, supaya kita bisa mengasihi sesama kita, baik itu pasangan kita, isteri/suami kita, maka kita harus bisa mengasihi diri sendiri. Tidak bisa mengasihi dirimu sendiri = tentu tidak bisa mengasihi sesamamu manusia. Perlu dicatat bahwa mengasihi diri sendiri: bukan berarti selfish, self center, atau egois, melainkan menjadi utuh, complete, dan Single!!

Lantas bagaimana caranya mengasihi dirimu sendiri :

1. Mengenal diri kita sendiri. Do you know who you are ? Do you know why you are in God? Do you know why you are here? Do you know your identity?
Yesus adalah pribadi yang mengetahui siapa diriNya, sehingga Dia bisa mengasihi orang lain.

2. Menerima diri kita, apa adanya artinya kita memiliki gambar diri yang telah dipulihkan dalam Kristus.


Pernikahan yang tidak baik ialah dua individu yang tidak bisa mengasihi diri sendiri, tidak mengenal dirinya sendiri, tidak bisa menerima dirinya sendiri, tetapi berusaha untuk saling mengasihi.

Lihat contohnya di Sinetron.

Beberapa relationship pra nikah atau malah pernikahan, sebetulnya "mengosongkan" diri kita, atau "dries you up", atau membuat kondisi kita menjadi kering, yaitu pada saat pasangan kita berusaha memenuhi kekosongan dirinya. Jika pasangan kita sedikit-sedikit telpon kita dan bilang, "Knapa sih elo gak telp gue?", atau sedikit-sedikit "Knapa sih elo ga perhatiin gue?", atau "Kenapa sih elo enggak seperti yang lain?"

Sesungguhnya, kalau kita Single (complete, utuh, whole), maka kita tidak segitu butuhnya diperhatiin, karena kita bisa mengasihi diri sendiri dan siap mengasihi orang lain.

IT'S MORE IMPORTANT TO BE SINGLE


Ternyata jika ditelaah lebih jauh, lebih penting untuk
menjadi Single lebih dahulu ketimbang menikah. Adalah lebih aman untuk tidak menikah lebih dahulu, daripada menikah tapi kita belum menjadi single. Hal yang paling berbahaya dalam pernikahan adalah orang yang tidak Single/utuh, menikah dengan orang yang tidak Single/utuh. Itulah penyebab perceraian dan memudarnya kebahagiaan dalam pernikahan.


Ilustrasi : Masih mending kalau gelas tadi berisi 50%: 50%. Yang lebih parah, jika yang satu dalam kondisi yang dibawah 50%. Jika individu yang satu tidak bisa memenuhi yang lain, maka pasangannya akan mencari orang lain, yang dianggap bisa memenuhi kekosongan dirinya dan terjadilah perselingkuhan yang berujung pada perzinahan. Lihatlah pada realita yang ada, orang yang tidak utuh/complete/ single menikah dengan yang tidak utuh, maka tinggal menunggu waktu saja dan dalam hitungan jari, tahun2 pernikahan mereka akan segera berakhir.

It's more important to you to be SINGLE first, then get married. Kalaupun sekarang kita belum get married, yang terpenting kita menjadi SINGLE, maka dengan demikian kita tetap bersukacita.

Bagaimana mungkin orang yangkosong / tidak utuh akan dapat mengendalikan dirinya? Dia hanya bisa mengendalikan sebagian dari dirinya, tidak sepenuhnya. Tentu saja, hanya orang yang Single, yang complete / penuh / utuh, akan dapat mengendalikan hidupnya.

READ THIS :
Orang yang tidak utuh/complete, tidak dapat memberikan apa-apa untuk pasangannya karena memang tujuan awal dia mencari pasangan adalah selfish, hanya untuk mengisi kekosongan dirinya sendiri. Pasangan sepertiini hanya akan banyak menuntut, banyak minta diperhatiin dsb. Dia akan mengganggu konsentrasi hidup kita, pekerjaan, karier, bisnis dll. This person will dries you up.


IT'S A WRONG MYTH
Mitos yang keliru ialah : Menikah adalah kunci menuju kebahagiaan, seakan belum lengkap kalau belum menikah.

Ini menyebabkan kebanyakan orang sejak muda berpikir untuk mencari seseorang, untuk mengisi kekosongan dirinya. It's completely wrong, guys. Why ?? Karena kekosongan hidup kita hanya bisa diisi oleh Tuhan.

Makanya Tuhan Yesus bilang, "Seek ye first the Kingdom of God ", Mat 6:33. Tuhanlah yang seharusnya menjadi pusat, sumber dan inspirasi untuk mengisi kekosongan hati kita. Kita semua tahu, bahwa kita tidak perlu menikah untuk menjadi complete. Pernikahan tidak selalu menambah urapan dalam diri kita, tidak selalu akan menjadikan kita sebagai berkat bagi orang lain.

That's not the point of a marriage. Kepenuhan panggilan kita hanya bisa didapat di dalam Tuhan, yaitu pada saat kita tahu siapa diri kita, kita bisa menerima diri kita sendiri, kita tahu kenapa kita ada disini, dan kita memahami apa tujuan hidup kita.


Kunci menerima kebahagiaan yang sebenarnya adalah: Apabila kita menjadi single/utuh/ complete, mengenali siapa kita di dalam Tuhan dan mengetahui tujuan hidup kita, baik dalam keadaan menikah atau tidak menikah. Ada orang-orang yang masih sendirian, belum berpasangan/ menikah, tetapi dia tidak pernah merasa kesepian karena dia Single, utuh/complete dalam panggilannya. Tidak dipungkiri, bisa saja sewaktu-waktu ada keinginan memiliki pasangan, tetapi keinginan itu tidak pernah membuat dia menjadi goyah dan tetap maksimal dalam panggilannya.


Banyak orang yang sendirian tapi dia belum utuh/kosong/ sepi, hidupnya banyakdiisi dengan usaha2 utk memenuhi kekosongan dirinya dan menjadi orang yang sibuk sana-sini mencari tulang rusuknya. Cobain sana, cobain sini, lirik sana-sini, jadian sana-sini, putus sana-sini, parah deh pokoknya. Jika dia menikah, bisajadi dia malah akan merusak pasangannya jika pasangannya adalah orang yang Single. Ingat ilustrasi omelet. Telur yang busuk akan merusak telur yang baik.

Nahh, jika pasangannya tidak Single/utuh, wahh... akan lebih parah lagi. Mereka akan saling mengeringkan, saling menuntut, saling menyakiti dan tidak dewasa, dan akan berakibat pada ketidak-bahagiaan dan perceraian. Guys, sekali lagi pahamilah, bahwa rasa
kesepian dan tidak utuh, TIDAK BISA DIISI OLEH PASANGAN KITA.

Justru pernikahan yang sempurna, hanya bisa dilakukan oleh dua orang Single, yaitu mereka yang telah utuh dan complete. Mereka berdua tidak akan saling mengeringkan, tapi saling memberi pujian, saling mendukung, saling menunjang dan tidak saling menuntut.

These two Single persons akan menghasilkan sesuatu yang baik, kekuatan yang baru, berkat bagi sekeliling, dll. Tidak heran jika setelah pernikahan, maka baik sang pria maupun sang wanita, akan menjadi individu yang semakin berkualitas.

Berbahagialah kita jika menikah dengan pribadi yang Single, pribadi yang utuh/complete, punya kedewasaan.

Remember :

Hubungan kita hanya sebaik dengan siapa saja yang terlibat dalam hubungan itu.

To be single should be the goal of every person.

Dan entah kita menikah atau tidak, sudah menikah atau belum...., STAY SINGLE !!

Saturday, October 27, 2007

Good friends are always there

This post is dedicated to my friends who are always there for me. I am very thankful for all of you who have always stand beside me, no matter where I am, no matter what I have done, no matter how I treated you. You were there when I was at my lowest point in life. You pull me back up and make sure that I stand strong on my feet this time. You always listen to my groundless complaints without complaints on your own. You waited patiently until I am done and point out the positives in my life. You forgave me when I almost went to the ball with someone else. You hold my hands during the TEE and patiently taught me how to solve all those complicated chemistry and applicable maths questions. You all welcome me with an open hand when I go back, and you re-arrange your schedule to accommodate me. Now, even though I am half the world away, you still hold my hands and keep encouraging me to live life to the fullest. Thank you for always being there for me. You all make me realise that good friends are always there........ Love you all....

Saturday, August 25, 2007

Making new Hobby

Recently I was having a conversation with my youngest uncle about hobbies/interest. I was arguing that hobbies cannot be created, its either you like it or not. For example, if you don't like cooking, there is no way you can make cooking to be your hobby. However, my uncle disagreed with me. He said that hobbies can be created, you might not like it right now but you will later on. He believes as long as there is someone that you can talk to and arouse your interest in the subject, you have created new hobby for yourself. Using my cooking example, he said that if there is someone who likes and good at cooking, and if you befriend that person, sooner or later cooking can be your hobby too.
After thinking about it, I saw some truth in it. Therefore, I say it right now, never said impossible, because the word impossible is simply "I'm Possible." Go out and make new hobbies!!!

Friday, August 10, 2007

The Story of My World

Born in a privileged family, I have traveled far and beyond. Pursuing education in three different countries, with a maybe fourth lurking around the corner. Always pushed to the limit and sometimes even further make me a stronger. Obediently following every words and wishes of those I hold dear in my life, I have always thought that it is what best for me. But now, I realized that I have become a puppet, and I allow it to happen. It took me a trip to the other half of the world to realize this. Always following every wishes and every suggestions have made me lose my own dreams and passions. Going to the USA, pursuing a career in hospitality and the culinary arts, do I really want to this all or did I do it to please the people I love? I can't even tell it apart anymore. I have worked hard to please them all, in exchange for a shady promise of freedom, but all I get is heartache. No more of this. I am breaking free. For once I want to do what my heart told me, and I want to chase my own dreams not someone else's.